panen perdana pepaya
4:54 PMBapak saya suka sekali berkebun. Dia punya kebun kecil yang diakuinya kebun sendiri di belakang tribun lapangan sepak bola PERSESOS Sorowako.
Kebun ini ada ceritanya, sebenarnya oleh bagian pertamanan perusahaan dilarang berkebun disitu. Karena itu tanah umum, selain dengan alasan merusak pemandangan juga mereka khawatir kalau bapak-bapak yang lain akan meniru kegiatan "harvest moon" bapak saya.
Tapi bapak saya ada alasan mengapa dia membersihkan dan sekalian melanjutkan dengan menanam di tanah umum itu. Karena, tanah disitu sudah ditumbuhi semak yang cukup rimbun. Bapak saya khawatir kalau tidak dibersihkan bisa-bisa jadi sarang ular atau hewan lainnya. Lagi pula bapak saya semenjak pensiun 6 tahun lalu sepertinya masih tidak bisa diam duduk tenang di rumah, mulai bangun pagi hingga tidur malam tak pernah saya melihatnya diam kecuali saat dia tidur.
Betul perkiraan bapak, ketika dia bersihkan dia dapat beberapa telur ular. Dan bapak membersihkan tidak hanya sekali dan tidak cuma di tanah sekitar situ, karena kerajinan yang berlebihan hampir sepanjang sisi lapangan sepak bola dibersihkannya. Nanti hari ke sekian baru pemuda-pemuda dekat rumah ikut membantu (itupun sudah mulai bersih).
Kalau tidak salah. kegiatan itu berlangsung 3 bulan yang lalu, dan inilah hasil kebunnya. Pepaya yang besar, manis dan tidak berbiji.
mikaila lagi makan pepaya kakek
bertepatan ulang bulan ke 8
Sepertinya ini yang perlu dicontoh oleh anak muda jaman sekarang. Mulai menanam pohon (tapi tidak ditanah milik umum) :p
0 comments