mau laki-laki atau perempuan?

11:03 AM

ketika umurku masih 1-5 tahun saya adalah anak bungsu, punya seorang kakak perempuan yang lahir 2 tahun lebih awal. Ketika umurku 6 tahun saat itu saya baru masuk sekolah SD kelas 1, saya sebentar lagi menjadi bukan bungsu, melainkan anak tengah, karena mama saya akan segera melahirkan di bulan Juli tahun 1988.
Berkali-kali mama dan bapak menanyakan ke saya, saya mau punya adik laki-laki atau perempuan? dengan pasti saya menjawab, saya mau adik perempuan! kenapa? bapak bertanya lagi, karena kalau adik laki-laki nanti dia nakal, suka kasih menangis gara-gara Ai'.

[Ai' adalah anak laki-laki tetangga saya, usianya setahun lebih muda dari saya, tapi saya ingat sekali saya suka pulang ke rumah dalam keadaan menangis setelah bermain di rumahnya. Saya tidak ingat diperlakukan apa sama Ai' tapi yang saya ingat saya senang sekali bermain ke rumahnya Ai' karena 3 kakaknya adalah perempuan dan punya banyak mainan. (rasanya Ai'perlu menjelaskan hal ini, kalau saja dia masih ingat)].

Juli tanggal 14 tahun 88, sore hari ketika nonton video dari player betamax di ruang tamu, mama saya kesakitan dan segera masuk ke kamar, saya hanya melihat sarungnya basah dan bapak saya berkata air ketubannya sudah pecah, dengan bantuan pak Slamet (yang biasa kami panggil om Amet) mama saya dimasukkan ke mobil om amet dan dibawa ke emergency. saya dan kakak menyusul dibonceng pakai vespa piagio bapak, saya di depan dan kakak saya di belakang.

Setelah sampai di ruang bersalin, saya melihat bapak mencuci sesuatu, kayak daging dan berdarah-darah. kata bapak saya itu namanya ari-ari, itu merupakan kembaran adik. Trus tak sabar saya bertanya ke bapak, Adik saya laki-laki atau perempuan? Bapak menjawab, adikmu laki-laki. Sambil terus membersihkan ari-ari adik.
[Konon kalau ari-ari itu tidak bersih saat dikubur nanti biasanya si bayi pemilik ari-ari akan mengalami penyakit kulit seperti korengan dan gatal-gatal].
 
hari sudah menjelang malam, di kamar setelah bersalin, saya melihat mama sudah baring di ranjangnya, saya senang sekali karena mama sudah melahirkan sehat dan adik juga sehat, saya tidak perduli lagi kalau dia adalah seorang bayi laki-laki, saya cium muka mungilnya, hidungnya mancung sekali (sangat berbeda dengan hidungku), rambutnya lebat (sangat berbeda dengan rambutku saat saya bandingkan dengan foto bayiku), Di hidung mancungnya yang mungil ada bintik-bintik seperti jerawat bayi (mungkin inilah yang kelak menjadi komedo setelah adikku dewasa).<--- bro dilarang protes :D


Saya senang sekali bisa menjadi kakak, kakak dari seorang adik laki-laki,saat itu saya membayangkan mengajari dia naik sepeda, menggambar bersama, main di sawah bertiga dengan kakak saya , pastinya teman bermain saya dan kakak bertambah lagi. kita bisa main karet tanpa ada salah satu ujung karet yang diikatkan ke tiang. dan yang paling penting saya bisa duduk di boncengan vespa paling belakang (karena selama ini saya selalu mendapat jatah duduk di depan, tak pernah diijinkan duduk sendirian dibelakang :). Tak lagi saya permasalahkan kalu adik saya laki-laki, yang penting sekarang menjadi kakak adalah yang paling membahagiakan di hari itu 14 juli 1988.

Sekarang...
dunia terus berputar, dengan kecepatan konstan dan pasti, akhirnya tiba masa dimana saya berada di posisi mama pada 22 tahun lalu (oh tidakkk!berarti adik saya sekarang sudah berusia 22 tahun, cukup tua dia dan saya tentunya) 2010 ini saya mengandung anak pertama kami, pas setahun usia pernikahan, kami diperkenankan menerima anugrah ini.

Bulan april 2010 ini usia kandungan saya masuk 3 bulan, masih terlalu muda dan rawan kata orang tua. Kembali dihadapkan oleh sebuah pertanyaan, jika kelak kamu sehat, selamat bayi lahir sempurna, kamu mau bayi apa? laki-laki atau perempuan? ...Alhamdulillah, diberi kepercayaan mengandung saja kami sudah bersyukur,tak sedikitpun terbersit keinginan dalam hatiku untuk memilih jenis kelamin apa nantinya anakku ini. Yang terpenting, diriku sehat untuk mengandung bayiku, hubby sehat untuk membantu istrinya yang masih sering muntah-muntah tengah malam dan minta dibuatkan teh hangat serta memijat punggungku yang rasanya setiap malam masuk angin. Bayiku sehat dan selamat, kami semua sehat selamat pada masa kelahiran. tak ada pilih-pilih kok, lagipula kedua keluarga kami bukan keluarga yang harus mendapatkan anak laki-laki untuk meneruskan nama keturunan kakeknya, jadi tak ada beban dari juga dari pihak kedua keluarga :)...

**Buat calon bumble bee yang masih di dalam perutku, yang kemarin lompat-lompat saat di USG, sekarang satu sepatu boot sebelah kanan sudah jadi, warna orange hitam, setelah tulisan ini, mother bee akan melanjutkan membuatkan sebelah kanannya, sementara father bon sudah ketiduran di gallery kamar tamu kita. Nanti juga kamu akan lihat gallery kami :)...tenang saja sepatu boot ini bahannya felt, kakimu akan hangat setiap malam dan tidak gerah di siang hari, warnanyapun unisex bisa buat cewek, bisa buat cowok, apapun jenis kelaminmu nanti bumble bee...kami sangat menantikan kehadiranmu...

kiss and hugggg
kami yang lagi merindukanmu, dan mellow dibuatmu :)

You Might Also Like

1 comments

DIENG CORNER

DIENG CORNER
Owner and Instructure of DIENG CORNER

followers